Tuesday, January 29, 2013

Devil's Circle



Isn’t it strange?
To miss the past
And while doing that
We miss the present time
And send it to the past
Where they all will be just...
missed
also
Such a devils’s circle...

Saturday, January 26, 2013

Unpeaceful Moment

Hate it!
When my mind starts playing tricks on me
Yes, I know
It will all resolved at the end
But meanwhile,
I gotta face my demons
Hunt them down into exile

Hate it!
For being so upset
But not being able to blurt it out
And those tunes keep playing in my head
Like poison

I went through this once
Or twice..
Yet the breakthrough is ever buried
Under the dust of obliviousness
Now I have to re-run the scheme
In search of my peaceful self

Friday, January 25, 2013

Son of David



It feel so impossible...
Explaining You
Of who You are,
Of roads You’ve journeyed
Of those hidden promises
Given to those You’ve called
Each by name
You know my heart’s shattered
Every once in a while
Knowing the opposite paths taken
Which may never lead to You...
This urge...
Is nearly unbearable
You are too much to be contained
I had to let You burst out
Just tell me how
‘Coz I may never know what’s waiting
Every consequence that will eventually devour me
To the battle I’m never ready for...
You are the river
The fountain that never dries
Pour unto me
A sky of enlightenment
An ocean of patient
To bring Your beauty home

Weary



Empty...
Like this day
What to do..?
Feel so trapped and helpless
Not much of a journey

This repetition is driving me insane...
Wish to escape
And became a stranger
Stranded in a foreign land
Nobody tellin’ me no
Nobody expectin’ me to do the chores

Just go out and hang out
Live my life to the fullest

Just the selfish part of me...
Forgetting the obedient side
But can you blame me for wanting to be free

Just another unoccupied piece of life
Alone and a bit fed up
Of every inch traveled by the hands of time

Friday, January 18, 2013

Jurnal Galau





Jakarta kebanjiran. Again. And again.
Emang sepertinya bangsa ini ngga pernah mau belajar. Bebal. Keras kepala. Udah tau mana yang bener dan mana yang salah, tapi tetep pura-pura ngga tau. Mungkin suatu hari Jakarta bakal raib dari muka bumi, kayak Atlantis. Atau kayak daerah tempat tinggal Nuh dulu, yang penduduknya mencemooh Nuh karena ngebangun perahu segede Titanic di tengah musim kering.

Well, anyway, Puji Tuhan rumah keluarga gue ngga ada yang tergenang. Ngga kebayang kalo sampe harus perang sama air comberan setinggi pinggang di dalem rumah sendiri. Oh God, secara 2 minggu ngga ngepel lantai kamar aja rasanya hormon gue berantakan gara2 stress.

Tapi gara-gara banjir di mana-mana, gue stuck di rumah, ngga bisa ngantor karena ngga mau ngambil resiko mobil baru rusak lantaran dipaksa jadi amphibi di danau jadi-jadian di depan Citraland dan kampus Trisakti yang selalu jadi titik banjir yang paling fenomenal. Sedangkan angkot udah pada ngga beroperasi. It’s a wet hell, seriously. Gue udah pernah ngalamin gimana sengsaranya jalan kaki dari depan indosiar sampe komplek taman palem di ring road cengkareng sambil ngerobok banjir gara-gara motor mantan pacar gue mogok di tengah jalan. Gue masih inget gimana dongkolnya ama situs Detik.com karena sebelum jalan pulang gue baca laporan kalau genangan di jalan daan mogot itu setinggi 20 cm saja. Entah wartawan edan mana yang posting itu berita, yang pasti genangan di jalan daan mogot ngerendem motor yang gue naikin sampe knalpotnya tenggelam and mesinnya mati. Coba dikira-kira sendiri yah berapa dalem itu kubangan.
Berbekal pengalaman itu lah, gue menetapkan strategi risk management untuk diam di rumah selama banjir masih tinggi di mana-mana.

Karena punya akses internet di rumah, gue berinisiatif ngecek e-mail kantor. Ternyata isinya keren-keren. Satu yang paling keren adalah masalah data accrual akhir tahun yang gue kerjain. Being a first timer in this accrual thing, gue belom paham di mana aja ranjau2nya. Konsepnya sebenernya sederhana aja, it’s basic accounting dan gue pede gue bisa handle semuanya. Gue udah biasa bikin laporan yang kompleks dari data yang jumlahnya bisa sampe 20 ribu record gitu lho. This one should be easier. Ternyata oh ternyata! Gue baru aware kalo data ini menjamah hajat hidup orang banyak di seluruh tanah air. Salah sedikit aja, impactnya luar biasa. And guess what. Gue melakukan banyak kesalahan, yang sepertinya bisa bikin divisi gue dicap tolol and kaga becus sama  rakyat se-Indonesia.
So there I was, bacain e-mail pertanyaan soal angka2 dan jurnal2 yang ngga match sambil nahan mules, berharap ngga ada siapa-siapa yang jadi korban kesalahan alokasi beban or accrual gue (misalnya bonus satu divisi ada yang dipotong karena P&Lnya jeblok gara2 bebannya kegedean, gara2 salah jurnal).

Lesson learned: It sucks being the one who makes mistakes. Rasanya pengen marah-marah, teriak sumpah serapah, nyari kambing item atau ngelimpahin kesalahan sama orang yang ikut andil dalam kasus ini. Tapi... sayangnya gue ngga pengen jadi seperti kebanyakan orang. Kalau gue balikin posisi gue, let’s say gue jadi orang yang dirugikan atau direpotin dengan kesalahan gue, atau jadi orang yang terlibat di kerjaan itu, yang niatnya bantuin tapi ternyata bikin kesalahan yang ngga disengaja. Kira-kira apa yang gue harap dilakukan seorang Widya? Kalo gue pihak yang dirugikan, gue jelas bakal lebih bete kalo si pelaku kesalahan ngga mau ngaku dan malah lempar2 kesalahan, bukannya ngasih solusi. Kalo gue pihak yang direpotin, gue pengen si pelaku kesalahan ngasih penjelasan yang jelas, supaya gue juga tahu langkah apa yang harus dilakukan buat solusinya. Dan kalo gue pihak yang terlibat, gue jelas ngga mau kena disalah-salahin and dijadiin kambing item.
So, ini challenge buat gue. Gue harus buktiin kalo gue ngga main politik, apa pun bentuknya. Kalo bener ya bener, kalo salah ya salah. Biar aja semua orang anggap gue or divisi gue o’on, tapi gue akan selesain masalahnya, sampe tuntas. Dan gue akan belajar dari pengalaman, spy next time kalo gue pegang accrual lagi, no more such mistakes.