Apa yang aku kerjakan
Adalah bukan semata-mata kewajiban
Atau mainan untuk memberi makan egoku
Bukan sarana untuk menghamba pada dunia
Yang tidak kenal inti kebenaran dari semuanya
Apa yang aku kerjakan
Adalah hadiah dari Dia Sang Empunya
Untuk menempaku dalam kedisiplinan
Untuk belajar setia pada hal-hal kecil
Sebelum Dia menuntunku ke padang yang terjanji
Maka pergilah rasa iri dan dengki
Tinggalkan aku dalam damai Nya
Beri aku ruang ‘tuk mengerjakan
Apa yang menjadi porsiku
Apa yang dirancangkan untukku
Demi Dia… yang mengasihiku.
Tuesday, October 26, 2010
Tuesday, October 19, 2010
Superstition
Is illogical, preposterous, and doesn't make any sense.
It is the greatest barrier between the truth and one's mind.
It leads nowhere but lies.
It teaches nothing but fear toward nothing
It paralyzes one's ability to reach the unreachable.
It has been worn out, proven ineffective, outdated.
It has nothing to do with success
It has nothing to do with failure as well
It is the greatest barrier between the truth and one's mind.
It leads nowhere but lies.
It teaches nothing but fear toward nothing
It paralyzes one's ability to reach the unreachable.
It has been worn out, proven ineffective, outdated.
It has nothing to do with success
It has nothing to do with failure as well
The Berieved Author
Biarkan aku berkabung
Menangisi karakter-karakterku
Yang tak lagi bernapas
Mati...
Siapakah gerangan yang membunuh mereka?
Kini mereka lumat, dicerna otak kiri
Yang saban hari mengasah diri
Satu per satu terlupakan dan lenyap
Gugur sebelum akil balik
Tinggal lah frustrasi yang mengepung
Hari demi hari
Malam demi malam
Sampai kering tulang ini
Menyesali kepedihan
Ku tak kuasa menyelamatkan mereka
Tuk yang kesekian kalinya
Menangisi karakter-karakterku
Yang tak lagi bernapas
Mati...
Siapakah gerangan yang membunuh mereka?
Kini mereka lumat, dicerna otak kiri
Yang saban hari mengasah diri
Satu per satu terlupakan dan lenyap
Gugur sebelum akil balik
Tinggal lah frustrasi yang mengepung
Hari demi hari
Malam demi malam
Sampai kering tulang ini
Menyesali kepedihan
Ku tak kuasa menyelamatkan mereka
Tuk yang kesekian kalinya
Subscribe to:
Posts (Atom)
Wake Up Call
Liat berita di TV pagi-pagi, lagi-lagi kasus anak bunuh ibunya. Satan is working hard indeed. And they talked about mental health. Peopl...
-
How do you do that? Love your enemy. Really? It’s even nearly impossible not to imagine grabbing the hair of those teens who just couldn...
-
Akhirnya kelar juga rangkaian pekan suci yang gue nanti-nantikan. Mulai dari Kamis Putih, Jum’at Agung sampe Vigili Paskah. As usual, it...